Apa arti kata ally dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
๐ง Fonetik
๐Pengucapan Amerika: /หรฆlaษช/
๐Pengucapan Inggris: /หรฆlaษช/
๐ Arti Kata yang Rinci
- noun (n.)๏ผorang atau negara yang membantu dan mendukung orang atau negara lain dalam konflik atau peperangan
Contoh: France was an ally of the United States during World War II. (Prancis adalah sekutu Amerika Serikat selama Perang Dunia II.) - verb (v.)๏ผuntuk bergabung atau bekerja sama dengan orang, kelompok, atau negara lain
Contoh: The small country allied itself with the larger neighbor for protection. (Negara kecil itu menggabungkan diri dengan tetangga yang lebih besar untuk perlindungan.)
๐ฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'alligare' yang berarti 'mengikat bersama', dari 'ad-' dan 'ligare' yang berarti 'mengikat'. Ini mencerminkan konsep menggabungkan kekuatan atau sumber daya.
๐ก Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan perang: Dua negara membuat perjanjian untuk saling mendukung dalam konflik, di sini 'ally' berarti 'sekutu'.
๐ Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- noun: confederate, supporter
- verb: unite, join
Antonim:
- noun: enemy, opponent
- verb: separate, divide
โ๏ธ Mnemonik Frasa
- ally with (bergabung dengan)
- ally in (sekutu dalam)
๐ Mnemonik Contoh Kalimat
- noun: The country sought allies in its fight for independence. (Negara itu mencari sekutu dalam perjuangannya untuk kemerdekaan.)
- verb: The two companies allied to tackle the new market. (Kedua perusahaan itu bergabung untuk menaklukkan pasar baru.)
๐ Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
Once, in a land torn by war, two kingdoms found themselves surrounded by enemies. Realizing the need for unity, they decided to ally, combining their forces and resources. As allies, they not only defended each other but also shared knowledge and wealth, leading to a prosperous and peaceful era.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Dulu, di sebuah negeri yang hancur oleh perang, dua kerajaan menemukan diri mereka dikelilingi oleh musuh. Sadar akan kebutuhan persatuan, mereka memutuskan untuk menjadi sekutu, menggabungkan pasukan dan sumber daya mereka. Sebagai sekutu, mereka tidak hanya membela satu sama lain tetapi juga berbagi pengetahuan dan kekayaan, mengarah pada era yang makmur dan damai.