Apa arti kata humanness dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈhjuːmənnəs/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈhjuːmənnəs/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):kualitas atau sifat dari menjadi manusia
Contoh: The humanness of the characters made the story more relatable. (Kemanusiaan karakter-karakter tersebut membuat cerita lebih mudah diterima.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Dari kata 'human' yang berasal dari bahasa Inggris kuno 'humanus', yang berarti 'manusia', dan '-ness' yang merupakan akhiran yang menunjukkan kualitas atau keadaan.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke sifat manusia dalam cerita atau film: Ketika karakter menunjukkan kelemahan atau kebaikan, ini menunjukkan humanness mereka.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- humanity, human quality
Antonim:
- inhumanity, impersonality
✍️ Mnemonik Frasa
- The humanness of the story (Kemanusiaan cerita ini)
- Acknowledge the humanness in others (Mengakui kemanusiaan dalam orang lain)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- The novel explores the humanness of its characters through their struggles and triumphs. (Novel ini mengeksplorasi kemanusiaan karakter-karakternya melalui perjuangan dan keberhasilan mereka.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a world where robots were becoming more common, a scientist named Dr. Elara was working on a project to instill humanness in these machines. She believed that understanding humanness was key to creating truly empathetic robots. One day, her prototype, named Aiko, showed a glimpse of humanness when it comforted a crying child, proving Dr. Elara's theory.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di dunia di mana robot semakin umum, seorang ilmuwan bernama Dr. Elara bekerja pada proyek untuk menanamkan kemanusiaan pada mesin-mesin ini. Dia percaya bahwa memahami kemanusiaan adalah kunci untuk menciptakan robot yang benar-benar empatik. Suatu hari, prototipe miliknya, bernama Aiko, menunjukkan sedikit kemanusiaan ketika menghibur seorang anak yang menangis, membuktikan teori Dr. Elara.