Kamus QiuQiu

Apa arti kata stigma dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈstɪɡmə/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈstɪɡmə/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):Cucu, tanda atau bekas luka yang melekat pada kulit atau pada organ tubuh lainnya, atau sebuah tanda kehinaan atau penghinaan yang melekat pada seseorang.
        Contoh: The stigma of mental illness can make it difficult for people to find jobs. (Cucu penyakit mental dapat membuat sulit bagi orang untuk menemukan pekerjaan.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Yunani 'stigma', yang berarti 'titik' atau 'tanda yang disengaja'. Kata ini kemudian berkembang menjadi arti yang lebih luas seperti 'tanda kehinaan'.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut kepada konsep penghinaan atau kehinaan: Bayangkan sebuah titik merah yang melekat pada kulit, mewakili sebuah penandaan yang membawa konotasi negatif.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • tanda kehinaan, penandaan negatif

Antonim:

  • penghargaan, pencalonan

✍️ Mnemonik Frasa

  • carry a stigma (membawa cucu)
  • remove the stigma (menghapus cucu)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • The stigma associated with failure can be hard to overcome. (Cucu yang terkait dengan kegagalan bisa sulit diatasi.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small village, there was a young man named Alex who had a visible scar on his face, a stigma that made him feel isolated. Despite his skills and kindness, people often judged him based on his appearance. One day, a traveler visited the village and saw beyond the stigma, recognizing Alex's potential. The traveler shared stories of other places where such marks were seen as symbols of strength and wisdom, gradually changing the villagers' perception of Alex.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah desa kecil, ada seorang pemuda bernama Alex yang memiliki bekas luka yang kasat mata di wajahnya, sebuah stigma yang membuatnya merasa terisolasi. Meskipun keahliannya dan kebaikannya, orang-orang sering menghakimi dia berdasarkan penampilannya. Suatu hari, seorang pelancong mengunjungi desa itu dan melihat melewati stigma, mengenal potensi Alex. Pelancong itu membagikan cerita tentang tempat-tempat lain di mana tanda-tanda seperti itu dilihat sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan, secara bertahap mengubah persepsi penduduk desa tentang Alex.