Kamus QiuQiu

Apa arti kata superstitious dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˌsuːpərˈstɪʃəs/

🔈Pengucapan Inggris: /ˌsuːpəˈstɪʃəs/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):percaya atau memiliki kebiasaan yang tidak masuk akal karena kekhawatiran akan keberadaan roh, sihir, atau keberuntungan
        Contoh: She is very superstitious and avoids walking under ladders. (Dia sangat suka suka percaya pada hal-hal gaib dan menghindari berjalan di bawah tangga.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari kata Latin 'superstitionem' yang berarti 'kelewatan' atau 'takut yang tidak masuk akal', yang berkaitan dengan kepercayaan yang tidak rasional atau kebiasaan yang dianggap membawa nasib baik atau buruk.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut kepada kepercayaan yang tidak rasional, seperti menghindari berjalan di bawah tangga atau memperlakukan seekor kucing hitam sebagai buruk nasibnya.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • believer in superstitions, irrational, credulous

Antonim:

  • rational, logical, skeptical

✍️ Mnemonik Frasa

  • superstitious beliefs (kepercayaan gaib)
  • superstitious practices (praktik gaib)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • Dia sangat suka suka percaya pada hal-hal gaib dan menghindari berjalan di bawah tangga. (She is very superstitious and avoids walking under ladders.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, in a small village, there was a highly superstitious man named Tom. He believed that certain numbers and colors brought bad luck. One day, he was about to start a new business and was very careful to avoid any superstitious elements that he thought might harm his venture. Despite his efforts, his business failed, proving that superstitions have no real power.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dulu, di sebuah desa kecil, ada seorang pria yang sangat suka suka percaya pada hal-hal gaib bernama Tom. Dia percaya bahwa angka dan warna tertentu membawa nasib buruk. Suatu hari, dia akan memulai bisnis baru dan sangat berhati-hati untuk menghindari elemen gaib apa pun yang dia pikir mungkin merugikan usahanya. Meskipun upayanya, bisnisnya gagal, membuktikan bahwa kepercayaan gaib tidak memiliki kekuatan nyata.